Bolehjadi karena dari kehidupan semut dan lebah yang begitu banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kehidupan kedua komunitas serangga ini, Allah abadikan sebutan dalam kitab suci dengan sebutan "AN NAML" dengan Surat An Naml untuk komunitas semut dan "AN NAHL" dengan Surat An Nahl untuk komunitas lebah. Hal inilah di antara yang Ilustrasi filosofi semut. Sumber Poranimm Athithawatthee/ dikenal sebagai serangga yang cukup mengganggu dan dikenal selalu hidup berkelompok. Meski begitu, filosofi semut erat dengan kerja sama yang baik antar koloninya. Menurut Syafriandi dalam penelitiannya berjudul Semut Rangrang oecophylla smaragdina Sebagai Representasi Visual Nilai-nilai Sosial di dalam Kehidupan Masyarakat, filosofi semut erat dengan nilai-nilai sosial di masyarakat. Lantas, apa saja sih filosofi semut yang patut untuk dijadikan contoh? Yuk, simak penjelasan dalam artikel ini. Filosofi SemutIlustrasi filosofi semut. Sumber Jimmy Chan / adalah hewan kecil yang selalu berkelompok dan pekerja keras. Filosofi semut memang terkesan sederhana, tetapi hal itu justru menjadi perilaku dasar yang perlu dilakukan oleh manusia. Adapun beberapa filosofi semut adalah sebagai Memiliki Kepedulian TinggiSalah satu filosofi semut adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Biasanya, semut akan saling bersentuhan saat bertemu sebagai tanda bersalaman. Hal ini menunjukkan bahwa mereka saling akrab dan memiliki rasa kepedulian tinggi. Selain itu, cara ini juga menandakan bahwa semut menganggap bahwa setiap dari mereka adalah sama. 2. Pantang Menyerah Semut dikenal sebagai hewan pekerja keras. Kamu pasti pernah mencoba menghentikan jalan semut menuju tujuannya. Nah, meskipun telah dihalangi, semut akan berusaha mencari jalan keluar yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa mereka pantang menyerah dan tidak berputus asa. Maka dari itu, lawan rasa malasmu dan contohlah semut dalam kegiatan sehari-harimu. 3. Memiliki Kekompakan TinggiFilosofi semut yang lain adalah memiliki kekompakan yang tinggi. Kamu pasti jarang melihat semut berjalan sendirian. Saat menemukan makanan, mereka akan saling berkabar dan berjalan bersama-sama menuju makanan tujuan. Setelah mendapatkannya, mereka pun juga menyantap bersama-sama. Hal ini merepresentasikan bahwa kerja sama yang baik akan membuahkan hasil yang memuaskan. 4. Pandai Beradaptasi Semut adalah hewan yang pandai beradaptasi. Semut akan memasok makanan untuk musim dingin sejak pertengahan musim panas. Sebab, pada musim dingin, semut akan hidup di sarangnya, sehingga mereka melakukan adaptasi agar asupan makanannya tetap terpenuhi. Kita sebagai manusia seharusnya juga dapat mencontoh perilaku semut. Sebab, melakukan adaptasi kebiasaan baru adalah satu bekal yang wajib dimiliki untuk terjun di masyarakat. Nah, itulah sejumlah filosofi semut, mulai dari rasa peduli yang tinggi hingga pandai beradaptasi. Kamu tentu tidak boleh kalah dengan semut, dong. Yuk, buang rasa malasmu mulai sekarang! [ENF]
Sifatdan Sikap Positif Yang Patut Kita Contoh Dari Hewan Lebah TS sofanzani . 06-04-2015 10:58 . Kaskus Maniac Posts: 4,581. View first unread Lebah adalah hewan yang bersih dan cinta akan kebersihan. Di antara kebersihan yang ditunjukan lebah adalah tempat dia memilih sarang. buat belajar kehidupan. ga perlu cari contoh orang hebat
Manusia terkadang diberikan gambaran melalui metafora untuk dijadikan falsafaah hidup, khususnya dala bermasarakat. Ada metafora dengan penggambaran binatang kecil yang diabadikan menjadi nama surat dalam al-Qur’an, yaitu al-naml semut, al-ankabut laba-laba dan al-nahl lebah. Ketiga binatang ini memiliki karakter dan sifat masing-masing yang patut dijadikan pelajaran oleh manusia. Semut memiliki sifat suka berhimpun, dan hoby mengumpulkan makanan sedikit demi sedikit tanpa henti-hentinya. Bahkan semut dapat mengumpulkan makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun. Semut memiliki semangat yang sangat besar, sehingga berusaha memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya, meskipun sesuatu yang tidak berguna baginya. Lain halnya dengan laba-laba, sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’an bahwa sarang laba-laba adalah tempat yang paling rapuh, apabila dijadikan tempat berlindung, seperti disebutkan dalam surat al-Ankabut ayat 41 “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui” al-Ankabut 41. Siapapun yang berlindung di sarang laba-laba dan yang disergapnya akan binasa. Jangankan serangga yang tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai berhubungan disergap untuk dimusnahkan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Berbeda lagi dengan lebah yang memiliki insting sangat tinggi. Lebah digambarkan oleh al-Qur’an seperti dalam surat al-Nahl ayat 68-69 Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”. kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan. al-Nahl 68-69. Lebah memiliki sarang yang dibuat berbentuk bundar atau segi enam bukannya kotak, segi lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan lokasi. Lebah memakan dan minum saripati bunga. Tidak seperti semut yang menumpuk-numpuk makanannya, lebah mengolah makanannya dan hasil olahannya itulah menjadi madu yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan obat. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja dan segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu yang lainnya kecuali yang mengganggunya, bahkan kalaupun menyakiti menyengat sengatannya dapat menjadi obat. Nabi Muhammad Saw. mengibaratkan orang mukmin yang baik seperti lebah, sebagaimana dalam sabdanya “Perumpaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang baik, dan bila berada pada suatu tempat tidak merusak”. Metafora binatang-binatang kecil tersebut dapat dijadikan falsafah kehidupan manusia di dunia. Apabila manusia tidak mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki petunjuk agama bisa saja menempati posisi lebih rendah dari binatang. Semut sebagai metafora bahwa dalam bermasyarakat, orang cenderung lebih mudah berhimpun dan membangun solidaritas dengan yang visinya sama, atau setidaknya memiliki kebiasaan dan hoby yang sama. Semut lebih suka berkumpul membangung solidaritas bersama semut. Para semut memiliki visi yang sama, yaitu lebih suka mengerjakan suatu yang di luar kemampuannya, dan suka menumpuk makanan di luar kebutuhan. Betapa banyak manusia yang berbudaya semut, yaitu suka menumpuk materi atau harta tanpa disesuaikan dengan kebutuhan. Menumpuk-numpuk harta tanpa ada pemanfaatan di jalan agama, dan tidak sedikit problem masyarakat bersumber dari budaya tersebut. Banyak pula yang mengerjakan suatu yang bukan prioritas, bahkan yang bukan menjadi otoritasnya. Pemborosan dan over otoritas termasuk budaya semut, dan di masyarakat banyak budaya-budaya semut yang berkeliaran. Demikian juga, betapa banyak banyak manusia laba-laba, yaitu manunsia-manusia yang tidak lagi butuh berpikir, dan siap memangsa siapa pun, bahkan termasuk teman atau saudara sendiri. Metafora laba-laba dapat dijadikan gambaran bahwa di dalam masyarakat atau kelompok yang keadaannya seperti laba-laba; rapuh, anggotanya saling sikut menyikut, dan antara pimpinan dan bawahan saling curiga. Sedangkan manusia-manusia lebah tidak lebih banyak dari manusia-manusia semut atau manusia laba-laba. Manusia lebah itu adalah mereka yang tidak boros, tidak suka makan atau mengambil haknya orang, yang dimakannya adalah saripati bunga, dan ketika mengambil saripati itu tidak menjadikan bungan itu rusak.. Itulah gambaran orang mukmin yang baik tidak memakan makanan yang haram, tidak mengambil yang bukan haknya untuk kepentingan sendiri. Apa yang keluar darinya bukan sesuatu yang medzalimi orang, tetapi sesuatu yang membahagiakan. Apabila berada pada suatu tempat atau daerah tidak menjadi pengacau dan penyebab kericuhan. Tetapi justru kehadirannya sangat diharapkan oleh orang banyak. *Dikutip dari berbagai sumber. Oleh Dr. AI Hamzani, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal
MeneladaniSEMUT dan LEBAH Judul ini diambil dari sebuah buku yang ditulis Thoriq Aziz Jayana, mahasiswa STAIN Pamekasan Semester V (lima) Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, yang diterbitkan oleh Kompas Gramedia akhir tahun 2015, buku ini setebal 186 halaman.Buku ini berisi tentang prilaku semut dan lebah yang bisa diteladani sebagaimana banyak bahasa-bahasa sindiran (amsal
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Apa hebatnya sih, hanya semut kecil doang diinjak dikit juga mati!"Seringkali semut dianggap remeh oleh banyak orang. Namun sebenarnya semut tak seremeh itu. Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban dengan berat 850 kali berat badannya kuat secara fisik, semut juga mempunyai sifat yang mulia, berikut 5 sifat positif semut yang patut dicontoh memiliki jiwa solidaritas yang tinggi, dimana dia tidak membiarkan satupun anggota kelompoknya terluka. Semut juga tidak membiarkan temannya tertatih-tatih sendirian, ia pasti akan memanggil semut lainnya untuk menggotong bersama-sama menuju tempat yang lebih aman. membantuSemut tidak akan membiarkan semut lainnya mengangkat barang berat sendirian. Ia pasti akan menghampiri lalu mengangkat secara dan tidak mudah berputus asaCoba kalian perhatikan jika semut mengangkat atau membawa gula. Semut tidak akan berhenti ditengah jalan meski penuh gangguan sekalipun, ia akan terus berusaha hingga mencapai tempat yang ia dan teraturDiatara kalian pasti pernah melihat semut berbaris rapi dan tidak pernah keluar dari barisan tersebut. mereka begitu teratur dan tertata tanpa ada kericuhan jawabSemut tidak pernah meninggalkan kerja yang dilakukan begitu saja. Semut-semut itu pasti akan menyelesaikan pekerjaan yang mereka mulai itu sehingga selesai. Begitulah kiranya beberapa sikap dan sifat yang boleh kita contoh melalui serangga kecil ini. Kecil bukan suatu hal yang remeh untuk kita agar bisa mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup. Besar juga bukan bermaksud memiliki kuasa untuk memperoleh apa yang kita inginkan, yang penting adalah usaha yang berterusan tanpa jemu, sentiasa bersungguh-sungguh, di samping memiliki akhlak yang mulia. Semoga bermanfaat. Lihat Pendidikan Selengkapnya

Telur Siklus hidup semut dimulai dari tahap telur. Telur semut berukuran sangat kecil (sekitar 0.5 mm), berwarna putih dan transparan, berbentuk lonjong, mengkilap dan lengket. Seekor ratu semut mampu bertelur sekitar 100.000 - 300.000 telur dalam waktu beberapa hari.

Selalu ada keajaiban dari hal terkecil di dunia ini. Sebagai contoh, coba perhatikan semut. Serangga kecil yang sering ditemui di rumah itu menyimpan keunikan yang jarang diketahui oleh saja apa kamu tahu kekuatan semut itu berkali-kali lipat dari kekuatan manusia? Percayalah, ada banyak rahasia di balik kehidupan Koloni semut bisa lebih besar daripada peternakan semut ada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Yang terbesar atau bisa disebut sebagai super koloni bisa memuat 300 juta semut dan berukuran luar biasa besar, sampai sebesar satu bangunan. Super koloni ini pernah ditemukan di Jepang, Australia, Amerika dan Punya pekerjaan melihatnya dengan mata, semut-semut yang sosial tersebut tampak melakukan hal yang serupa. Faktanya satu koloni, terdapat beberapa jenis semut dan mereka melakukan tugasnya masing-masing. Ratu semut bertugas untuk bertelur, sedang semut pekerja punya tugas antara memberi makan larva, membuat kotoran koloni, menyimpan makanan atau mempertahankan Semut tidak punya yang tidak dimiliki semut ini tidak mengindikasikan mereka tidak bisa mendengar. Semut tetap bisa mendengar dengan cara merasakan getaran di tersebut ada di lutut dan kakinya. Sedangkan untuk antena dan bulu-bulu halus di sekitar tubuhnya, semut menggunakan itu untuk mencari Ada satu spesies semut yang semuanya semut pekerja adalah semut pejantan dan yang betina hanyalah satu dan akan menjadi ratu suatu saat ini. Namun spesies Mycocepurus smithii di Amerika berbeda. Semut-semut pekerjanya merupakan kloning dari sang ratu sehingga itu membuat semua semut dalam koloni adalah betina. Baca Juga 5 Spesies Semut yang Memiliki Bentuk Tak Lazim, Ada yang Transparan! 5. Semut bisa menjadi jamur yang mampu menginfeksi semut dan mengontrol tubuh mereka. Pada titik tertentu, jamur yang tumbuh di tubuh semut tersebut akan membuat sang semut meninggalkan koloninya, mencari daun, dan menggigitnya sampai mayat tersebut, jamur itu akan bertumbuh dan melepaskan sporanya untuk menginfeksi semut lain. Beberapa spesies semut belajar untuk mengenali masalah ini sehingga semut yang terinfeksi akan digiring keluar jauh oleh kawannya demi melindungi Semut dapat mengangkat bobot 10 hingga 50 kali berat kecilnya tubuh semut, otot-otot yang mereka miliki sampai lebih tebal daripada melebihi massa tubuhnya sendiri. Ini memungkinkan semut mengangkut objek yang berpuluh-puluh kali lipat lebih berat dan besar daripada Tidak semua semut punya satu jenis semut yang bernama semut tentara. Semut ini memiliki dua fase dalam kehidupannya nomaden dan fase nomaden, semut tentara akan berkeliling sepanjang hari dan menyerang koloni lain serta serangga yang mereka temukan untuk dijadikan makanan. Sedangkan dalam fase diam, mereka akan membentuk sarang beberapa waktu hanya demi ratunya yang Semut bisa ditemukan hampir di seluruh bagian bisa ditemukan di seluruh benua, terkecuali di antartika. Untuk kepulauan macam Greenland, mereka tidak punya semut endemik. Ada pun dikarenakan semut-semut itu terbawa dari luar ketika orang-orang melakukan kan? Di dalam tubuh yang kecil, terdapat jiwa yang besar, dan itu adalah semut. Kira-kira apa lagi yang bisa dipelajari dari semut? Baca Juga 5 Fakta Unik Semut Bulldog, Semut Paling Berbahaya di Dunia

Mudahmudahan, kisah kehidupan semut ini mampu diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat yang dimuliakan Allah s.w.t. Wallahua'lam. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad s.a.w berpesan, " sampaikanlah dariku walau satu ayat " dan " setiap kebaikan adalah sedekah.

FILOSOFI SEMUT, LABA-LABA DAN LEBAH Filed under Kehidupan — borneoindonetwork 2226 Tiga jenis serangga yang menjadi nama tiga surat dalam Alquran adalah semut An-Naml, laba-laba Al-Ankabut, dan lebah An-Nahl. Ketiga binatang itu punya ciri yang khas dan unik. Ketiga binatang kecil ini menjadi kisah dalam Al-Quran tentu ada sebabnya, mengapa menjadi contoh dan dicontohkan, menjadi suri tauladan dalam kehidupan kita. Semut menghimpun makanannya sedikit demi sedikit tanpa henti. Karena ketamakannya menghimpun makanan, binatang ini berusaha – dan sering berhasil – memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya. Laba-laba adalah binatang dengan sarang paling rapuh. Meski demikian, sarang ini bukanlah tempat yang aman. Binatang kecil apa pun yang tersangkut di sana akan terjebak, disergap pemilik sarang, lalu tewas. Terakhir, lebah sangat disiplin dalam pembagian kerja, ada lebah pekerja, lebah ratu dan lebah pejantan. Semua bekerja dengan teratur tanpa pernah saling berkelahi atau mengeluh. Segala hal yang tidak berguna disingkirkan dari sarang. Makanannya terpilih dari yang baik-baik saja yaitu nektar sari bunga dan menghasilkan yang baik pula berupa madu. Sarang lebah juga terkenal sangat steril sehingga tidak ada bakteri/kuman yang masuk sehingga tidak ada pembusukan di sarang lebah. Lebah tidak akan menggangu kecuali ada yang menggangunya. Hebatnya lagi, sengatan lebah bahkan bisa dijadikan obat. Di zaman ini jelas ada yang berbudaya seperti semut menumpuk dan menghimpun ilmu tanpa mengolahnya dan materi tanpa disesuaikan dengan kebutuhannya. Budaya semut adalah budaya mumpung’. Ada juga yang berbudaya seperti laba-laba’, yang sifatnya boros. Budaya ini juga banyak terjadi di kalangan masyarakat modern. Mereka cenderung menyerap produk-produk baru yang belum tentu dibutuhkan. Orang berbudaya seperti budaya laba-laba sangat merugikan orang lain dan tidak mensyukuri nikmat yang telah didapatkannya, ia tidak lagi berpikir tentang sekitarnya dan mereka tidak lagi membutuhkan berpikir apa, siapa, kapan, dan di mana. Apa yang ia pikirkan hanyalah untuk kepentingan dan kesenangan pribadi. Budaya terakhir adalah budaya lebah’. Budaya ini harus jadi cermin bagi seorang Muslim karena budaya lebah tidak merusak dan tidak merugikan orang lain, bahkan sangat dibutuhkan. Budaya lebah diibaratkan Nabi saw sebagai Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali bermanfaat dan berguna bagi orang lain, dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya.’ No comments yet.

jjoF1J.
  • nnw43jt5yj.pages.dev/217
  • nnw43jt5yj.pages.dev/272
  • nnw43jt5yj.pages.dev/102
  • nnw43jt5yj.pages.dev/146
  • nnw43jt5yj.pages.dev/332
  • nnw43jt5yj.pages.dev/5
  • nnw43jt5yj.pages.dev/479
  • nnw43jt5yj.pages.dev/196
  • kehidupan semut dan lebah yang patut kita contoh adalah